Persembahan Sempurna & Warisan Heynckes






Nama Jupp Heynckes kini memenuhi setiap pemberitaan media olahraga dunia usai mengantar Bayern Munich menjadi jawara Eropa musim 2012-13. Tampil untuk yang kedua kalinya dalam dua musim beruntun, Munich berhasil membalaskan dendam kegagalan masa lalu yang ditaklukkan Chelsea melalui drama adu penalti.

Wembley menjadi saksi betapa digdayanya Die Roten menghadapi Borussia Dortmund. Namun, Dortmund bukan tanpa perlawanan, ada sajian menarik lagi menghibur pada partai final Liga Champions, Minggu (26/5) dini hari lalu WIB. Penuh determinasi, cepat, saling serang, skill tinggi, dan tampil ngotot, mungkin itulah sedikit gambaran mengenai laga bertajuk Der Klassiker itu.

Sekali lagi, aktor di balik kesuksesan Munich musim ini ialah pria yang lahir di Utara Sungai Rhine, tepatnya di Kota M�nchengladbach, Jerman 68 tahun silam. Wajar rasanya bila Heynckes kini menuai berbagai pujian, dan dianggap sebagai tokoh penting Munich.

Mantan pelatih tim nasional (Timnas) Inggris, Steve McClaren dalam wawancaranya bersama BBC belum lama ini menegaskan sukses Munich tak lepas dari strategi brilian pelatih yang pernah membela Timnas Jerman Barat (1967-1976) itu.

�Tim (Munchen) memang luar biasa tetapi orang yang berhak menerima semua pujian adalah pelatih Bayern Munchen, Jupp Heynckes. Dia telah mengubah tim ini sepenuhnya, dia bisa membuat tim yang cocok,� tutur McClaren belum lama ini.

�Jupp Heynckes telah membangun kembali tim (Munich) ini untuk bersaing. Bayern tidak dalam kondisi terbaik mereka, tapi mereka tahu bagaimana cara untuk menang. Heynckes juga mengetahui caranya mengalahkan Barcelona di semifinal,� sambungnya.

Kehadiran kembali (sebelumnya musim 1987�1991, 2009 -interim) Heynckes di Allianz Arena dua musim lalu terbukti mampu membangkitkan gairah juang Raksasa Bavaria. Meski tak mampu mempersembahkan Munich gelar juara pada musim perdananya, namun Heynckes berhasil membawa Munich menjadi runner-up di tiga kompetisi berbeda, Bundesliga, DFB Pokal, dan Liga Champions.

FC Hollywood pun berpotensi merengkuh treble, sekaligus menjadi yang pertama dalam catatan sejarah klub dan klub asal Jerman pertama yang mampu merengkuh prestasi tersebut. Untuk merealisasikan hal itu, Munich hanya perlu mengalahkan Stuttgart di pentas lokal DFB Pokal, Juni (2/6) mendatang.

Heynckes pun berhak mendapat predikat sebagai salah satu pelatih hebat di muka bumi ini. Pasalnya, Heynckes berhasil menjadi pelatih yang meraih trofi �Big Ears� di dua klub berbeda, Real Madrid 1997-98 dan Bayern Munich 2012-13.

Sebelumnya tercatat Ernst Happel yang berhasil melakukan hal serupa bersama Feyenoord (1969-70) dan Hamburg SV (1982-83), Ottmar Hitzfeld bersama Borussia Dortmund (1996-97) dan Bayern Munich (2000-01), serta Jose Mourinho saat menukangi FC Porto (2003-04) dan Inter Milan (2009-10).

Di bawah tangan dingin Heynckes Munich bukan hanya menjelma menjadi raksasa Bundesliga melainkan juga raksasa Eropa! Berada di dalamnya sejumlah pemain �tanpa ampun� macam Bastian Schweinsteiger, Philpp Lahm, Arjen Robben, Thomas Muller, Javi Martinez, dan Mario Mandzukic.

Ditambah aksi tenang Manuel Neuer di bawah mistar gawang, dan skill seimbang yang dimiliki para pemain substitusi, seperti: Mario Gomes, Xherdan Shaqiri, Claudio Pizarro, Daniel van Buyten. Hasilnya? Munich tak terkalahkan!

Sementara di pentas Bundesliga, Munich juga tampil gemilang dengan hanya mencatatkan satu kali kekalahan dari 34 laga musim ini dengan mengemas 91 poin, sekaligus mengudeta posisi Dortmund musim lalu dan membawa unggul 25 poin atas pasukan Jurgen Klopp itu.

Trofi Bundesliga dan Liga Champions, dan mungkin DFP Pokal akan menjadi persembahan sempurna Heynckes yang resmi meninggalkan Munich musim panas nanti, sekaligus menjadi warisan bagi pelatih selanjutnya, Josep �Pep� Guardiola.

Jelas ini akan menjadi pekerjaan yang tidak mudah bagi pria asal Spanyol itu. Pertanyaan selanjutnya adalah, akankah permainan cepat Munich berubah dengan gaya yang kerap diusung Guardiola saat menukangi Barcelona atau justru mengolaborasi keduanya? Menarik untuk disaksikan.

Mantan pelatih Barcelona itu akan memulai pengalaman perdananya bersama Munich saat partai UEFA Super Cup kontra Chelsea. Laga nanti diyakini akan memunculkan kembali rivalitas klasik antara Guardiola dengan Mourinho yang rumornya akan kembali menukangi The Blues.

Auf Wiedersehen Heynckes, Willkommen Guardiola!
Previous
Next Post »
Thanks for your comment