Cruyff Tahu Kenapa Robben Hebat di Final


 LONDON - Winger Bayern Munich, Arjen Robben menjadi bintang saat timnya mengalahkan Borussia Dortmund dan menjadi juara Liga Champions pada laga final, Minggu dini hari WIB. Legenda sepakbola Belanda, Johan Cruyff mengatakan kalau salah satu alasan Robben bisa tampil brilian adalah karena termotivasi setelah sempat mendapat status pemain cadangan.

Pada laga final yang berlangsung di Stadion Wembley tersebut, Robben menjadi man of the match usai menorehkan satu gol dan satu assist yang akhirnya mengantarkan Bayern merengkuh trofi kelima Liga Champions mereka. Pada ajang Bundesliga musim 2012/13, Robben sendiri sudah lima kali memulai laga dari bangku cadangan.

�Walaupun permainan sepakbola yang dimiliki Dortmund mengesankan saya, pengalaman dan organisasi (permainan) Bayern Munich di London lebih hebat. Dan, tentu saja terima kasih untuk performa luar biasa yang ditampilkan Arjen Robben,� tulis Cruyff pada kolomnya di De Telegraf, sebagaimana dilansir Goal, Selasa (28/5/2013).

�Empat bulan lalu, saya mengindikasikan kalau peran pemain pengganti yang dimainkannya saat itu akan terbayarkan dengan hasil positif,� sambung Cruyff, yang pernah berperan sebagai pemain (1973-1978) dan juga pelatih pelatih (1988-1996) di Barcelona.

Cruyff juga mengatakan kalau Robben memang sempat menjadi bahan cemoohan karena gagal memanfaatkan sejumlah peluang emas yang dimiliki Bayern pada babak pertama. Namun, pada babak kedua, Robben tak mengulangi kesalahan-kesalahannya hingga akhirnya menjadi pelayan bagi Mario Mandzukic saat terciptanya gol pertama, dan mencetak gol penentu kemenangan.

�Pada Sabtu malam tersebut, awalnya ia mendapat kritik lantaran gagal menyelesaikan sejumlah peluang dengan baik. Robben memiliki lima dari delapan peluang yang dimiliki Bayern. Tapi kemudian dia melakukan sesuatu yang tepat (memberi assist pada Mandzukic),� ujar Cruyff.

�Puncaknya, Robben pun kemudian berperan 100 persen (bagi kemenangan Bayern), setelah ia mencetak gol menentukan pada menit terakhir. Percampuran yang bagus antara intuisi, teknologi, dan hasrat natural (dari Robben) yang mengantarkan Bayern mencetak dua gol. Tak masalah apakah bola bergulir dengan kencang lembut, selama itu dihitung gol,� tutupnya.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment